Penilaian ini berguna ntuk kesuksesan anak dalam proses belajar yang berkelanjutan dikemudian hari,
Untuk menilai kesiapan anak bersekolah (masuk SD ).Perhatikan beberapa syarat yang sebaiknya
telah dimiliki seorang anak yang akan memasuki sekolah dasar tsb. yaitu :
1. Kemampuan
membedakan bentuk-bentuk benda secara
detil
2. Kemampuan
motorik halus yang diperlukan untuk
menulis
3. Kemampuan
dasar berhitung seperti konsep angka 1
sampai 10, urutan, jumlah, besar kecil dsb
4.
Kecermatan seperti mencari gambar benda kecil
tertentu dalam sebuah lukisan. Kemampuan ini berguna bagi anak dalam
menyimak pelajaran yang diberikan oleh guru. Anak yang cermat juga jauh
lebih kritis daripada yang kurang cermat.
5.
Ketelitian. Anak yang teliti tentu akan lebih sukses
menguasai bahan pelajaran daripada yang tidak teliti. Sering terjadi
anak sebenarnya mengerti tapi salah karena kurang teliti.
6.
Konsentrasi. Pemusatan perhatian dalam jangka waktu
tertentu sangat dibutuhkan bagi seorang anak SD. Bila dia belum bisa
diam, terlalu banyak bergerak ia akan kesulitan mencerna instruksi guru
dan sekaligus juga merusak konsentrasi teman-temannya.
7. Kemampuan
Mengingat. Daya ingatnya menentukan
prestasi yang akan dicapai anak, semakin tajam bisa diprediksi semakin
sukses dalam menerima pelajaran yang diberikan para guru.
8. Kemampuan
Menilai Objek dan Menilai Situasi seperti
memahami letak jauh-dekat, paling ringan atau paling berat, paling
besar atau paling kecil, pengelompokan benda-benda seperti alat tulis,
alat olah raga dsb
9. Kemampaun
Memahami Cerita. Anak SD seharusnya bisa
memahami keterangan yang panjang dari para guru, apabila ia tidak
memahami inti cerita tentu sulit baginya mengerjakan tugas- tugas yang
harus diselesaikannya.
10.
Menggambar Orang. Menggambarkan orang ini akan
menunjukkan tingkat kematangan intelektual dan emosinya,sekaligus bisa
memberi informasi kepada orang tua (tentu melalui psikolog) apa yang
sesungguhnya perasaan anak pada saat itu. Anak pada saat ini sebaiknya
telah bisa menggambar kepala, badan, kaki, tangan dan 4 dari 5 detil
berikut (mulut, mata, teliga, hidung atau rambut).
Dari 10 prasyarat di atas sekurang-kurang anak telah bisa memenuhi 7
syarat agar dia bisa dikatakan cukup matang dan siap memasuki sekolah
dasar. Bagaimana dengan anak anda?
Kematangan anak memasuki jenjang pendidikan dasar tidak ujug-ujug
terjadi begitu saja, ini adalah proses alamiah dan intervensi
lingkungan terutama orang tua agar anaknya menjadi mandiri. Sejalan
dengan pertambahan usia, diharapkan anak semakin mandiri dimana ia tidak
lagi tergantung pada orang lain, penuh percaya diri , terampil dan kaya
inisatif.
Oleh sebab intervensi lingkungan sangat berpengaruh kepada kesiapan
anak memasuki Sekolah Dasar, sebaiknya orang tua sejak anak mereka
lahir telah memahami tahap-tahap perkembangan anak mereka. Bila orang
tua dapat memupuk kemandirian anak dengan benar, maka akan lebih mudah
utuk menanamkan sikap postif lain yang akan memudahkannya menyesuaikan
diri di lingkungan lebih luas seperti di sekolah , yaitu adanya
kematangan pribadi dan emosi; rasa tanggung jawab dan rasa ingin tahu
yang besar.
Pribadi anak akan berkembang secara wajar bila berada dalam lingkungan
yang wajar. Pengalaman masa kecil (kira-kira 2-3 tahun ketika anak
menjadikan salah satu orang tuanya sebagai
raw model adalah
masa yang sangat penting dalam pengembangan pribadi) akan sangat
berpengaruh pada pembentukan pribadi. Anak yang besar dalam lingkungan
yang penuh kemarahan, rasa dengki dan curiga akan mengembangkan
dasar-dasar perasaan negatif dalam pribadinya. Oleh karena itu
ciptakanlah
suasana terbuka, spontan dan menyenangkan agar anak mampu mengembangkan
perasaan positifnya
Untuk mengembangkan kemandirian, orang tua perlu secara konsisten
mendorong anak mencoba hal-hal baru dan sedikit mengandung resiko
sesuai dengan tahap perkembangan anak. Jangan salah sangka bahwa selalu
bersikap serba bisa dan siap menolong anak adalah sebuah sikap yang
baik. Sikap orang tua seperti ini bahkan akan membuai anak dalam
ketergantungan dan ketidakmandirian.
Biarlah anak-anak
menghadapi kegagalan. Bila ia satu saat berhasil melakukan sebuah
pekerjaan yang kita anggap kecil, ia akan merasa hebat dan ini akan
menumbuhkan konsep diri sebagai anak yang hebat dan tentu yang penting
ia akan merasa bahagia dan percaya diri.
Selain kepercayaan diri anak pun perlu diajarkan menumbuhkan kematangan
emosi. Sebagai orang tua sebaiknya kita bisa menghargai
perasaan-perasaan anak. Jangan mentertawakan kelucuannya ketika ia
sedang marah. Tunjukkan bahwa kita mengerti perasaannya namun tetap
dalam jalur yang wajar, tidak berarti bersikap permisif memenuhi semua
keinginannya.
Bila orang tua bisa memahami perasaan anak
sekaligus dapat bersikap tegas pada saat anak menunjukkan emosi tidak
pada tempatnya, maka lambat laun ia akan mengerti kapan, di mana dan
bagaimana mengungkapkan dirinya. Dengan
bertambahnya usia dan contoh baik dari orang tua, emosi anak akan
berkembang semakin matang.
Keberhasilan anak beradaptasi dengan lingkungan juga sangat dipengaruhi
seberapa besar rasa tanggungjawab yang dimilikinya.
Rasa
tanggung jawab bisa dipupuk dengan memberi anak pekerjaan ringan dan
sepele. Mulailah mengajak anak mengurus dirinya sendiri seperti
belajar memakai kaus kaki, mengancingkan baju dsb. Semakin besar
semakin kompleks tugas yang bisa kita berikan seperti membereskan
mainan, membawa piring makan ke dapur, menata meja makan, memberi
makan hewan peliharaan dsb.
Seorang anak yang dibiasakan sejak
kecil mengikuti aturan, bertanggungawab pada hak dan kewajiban yang
dimiliki kelak akan lebih mudah menyesuaikan diri, lebih ceria dan
tentu lebih disukai lingkungannya.
Selain sikap sikap positif di atas memupuk rasa ingin tahu juga
merupakan satu sikap positif yang perlu dikembangkan agar anak lebih
siap memasuki lingkungan yang baru. Biarkanlah anak melakukan sesuatu
yang tidak terlalu membahayakannya seperti memegang, meremas,
menjatuhkan sesuatu.
Melarang secara berlebihan akan mematikan
semangat anak mempelajari hal-hal baru. Memberikan pengalaman
sebanyak-banyaknya pada anak akan memperkaya wawasan pengetahuanya.
Barangkali anda akan berkorban sedikit dan memberi kesempatan pada
anak bereksperimen. Tapi pengorbanan ini sama sekali tidak ada artinya
dibandingkan dengan besarnya makna yang diperoleh anak di masa yang
akan datang.
http://edukasi.kompasiana.com/2011/03/09/apakah-anak-anda-telah-siap-masuk-sekolah-dasar/